Oleh karena suatu penantian panjang yang belum juga berakhir tak jarang kerisauan-kerisauan pun datang menyergap. Merasa bahwa segala doa dan upaya tak kunjung menampakkan sebuah titik terang, akhirnya mulailah putus asa itu menyerang. Jiwa-jiwa yang mulai rapuh dan goyah akan doa-doanya yang tak kunjung yerjawab itupun akhirnya mulai diliputi kekalutan akan bayang-bayang kelam sebuah kegagalan. Mulai ragu dengan mimpi yang hendak diraihnya, hilang semangat untuk terus bangkit dan berjuang. Namun, sekejap ia tersadar bahwa apa yang ia rasakan itu keliru, terngiang-ngiang akan sebuah kalam Illahi bahwasanya Allah itu adalah Dzat Yang Maha Menepati Janji. Allah pasti akan menjawab doa setiap hamba. Dan akhirnya ia pun menangis penuh penyesalan, mengapa begitu terburunya ia membayangkan sebuah bayangan kelam kegagalan yang belum dan mungkin tidak akan terjadi. Dan begitulah keimanan dan keyakinan kepada Allah lah yang akan membimbing dan menyadarkan kita dari sebuah kesalahan prasangka di saat mulai kehilangan harapan. Pada akhirnya iman lah yang akan membimbing langkah kita pada sebuah kebenaran. Hanya Allah lah satu-satunya penolong. Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar