Kamis, 28 April 2016

Karna Aku Harus Terus Bersabar

Ketika aku dapati sesuatu tak sesuai dengan inginku,
Kutahu bahwa disitu aku harus bersabar
Dikala ku rencanakan sesuatu,
Namun ditengah perjalanan kutemui badai yang menghempaskan semuanya
Kusadari bahwa sekali lagi aku harus bersabar
Saat semua berpaling dariku,
Maka disitu pula kesabaranku sedang diuji
Bahkan ketika sebuah pengkhianatan dari seorang sahabat yang ditujukan padaku,
Sungguh aku menyadari bahwa disinilah ujian kesabaranku semakin diuji

Kadang hati ini ingin menyerah dan menggerutu,
Namun segera ku tersadar bahwa Allah akan memberi ganti untuk setiap kesabaran dengan pahala yang tiada terbatas
Dan itulah yang selalu menguatkanku,
Karna aku lebih percaya pada janji-Nya melebihi apapun

Sekali lagi . . .
Meski beribu luka dan lara datang bertubi-tubi,
Aku harus tetap sabar
Meski orang lain mengusik hakku bahkan mungkin mencoba merampasnya dariku,
Aku harus tetap sabar

Dan sungguh aku harus tetap bersabar
Karna Rabbku yang memintaku untuk selalu bersabar tanpa batas

Karna sabar adalah cahaya . . .

Minggu, 26 April 2015

Dialah Nereda Sang Pengendali Air Limbah Dari Belanda


Sebuah inovasi teknologi pada elemen air

Kategori    : Air
Oleh           : Anggarani Budhiasih




Peta Belanda: https://diaryofviviana.wor 1
Adalah Belanda, sebuah negeri yang secara geografis bukanlah sebagai negeri yang kaya akan sumber daya alam, malahan sebaliknya negeri kecil ini ditakdirkan dengan ketidakberuntungan yang melandanya. Posisi daratannya yang berada di bawah permukaan air laut mengakibatkan negeri yang satu ini selalu dilanda banjir hampir di setiap tahunnya. Sehingga pantas saja negeri ini mendapat julukan negeri tenggelam pada mulanya. Berbekal dari keterbatasan itu, Belanda tak ingin menyerah pada takdirnya sebagai negeri tenggelam. Dengan seluruh daya dan upaya, dia berusaha bangkit untuk menundukkan masalah air yang membelitnya selama berabad-abad. Hasilnya, muncullah Belanda sebagai negeri pengendali air, dibuatlah kincir-kincir angin untuk memompa air laut beserta bendungan-bendungan dan tanggul-tanggul yang tangguh dan kokoh untuk menahan hempasan air laut. Sekitar 13 buah bendungan dibangun secara bertahap dalam kurun waktu 39 tahun. Bendungan pertama selesai dibangun pada tahun 1958 di Sungai The Hollandse Ijssel, sebelah timur kota Rotterdam. Kemudian disusul The Ooster Dam (The Oosterschelde Stormvloedkering) yang panjangnya hampir mencapai 11 kilometer. Bendungan ini sebagai benteng pertahanan Belanda dari gempuran air laut tepatnya di daerah Zeeland. Bendungan terakhir selesai dibangun di muara Nieuwe Waterweg pada tahun 1997, adalah The Maeslantkering, sebuah kanal yang menjadi pintu masuk menuju Pelabuhan Rotterdam. Bendungan ini telah diintegrasikan dengan sistem komputerisasi yang canggih, sehingga gerbangnya mampu membuka dan menutup secara otomatis ketika terjadi badai.



Tak hanya berhenti sampai disitu saja, hingga kini Belanda pun masih tetap berjuang untuk mengendalikan air dengan segenap inovasi yang tengah dikembangkannya. Sehingga menjadi sangat wajar bahwa air telah menjadi bagian dari budaya Belanda. Bahkan baru-baru ini Belanda tengah mengembangkan inovasi untuk menaklukkan air limbah dengan jalan memurnikannya dari kandungan zat-zat yang berbahaya. Adalah Nereda, inovasi yang pertama kali diperkenalkan oleh Delft University of Technology di Belanda, yaitu sebuah teknologi pemurnian air limbah dengan menggunakan konsep butiran-butiran organik yang bersifat aerob (memerlukan bantuan oksigen dalam prosesnya) atau lebih dikenal dengan istilah aerobic granular biomass (biomassa granular aerobik). Nereda ini sangat solutif untuk menanggulangi masalah air limbah yang tengah dialami hampir seluruh negara-negara di dunia karena sangat mengedepankan prinsip efisien dan berkelanjutan. Bukan hanya hemat dalam segi pembiayaan melainkan juga hemat dalam segi penggunaan energi. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan yang digunakan hampir seluruhnya menggunakan bahan organik dan juga untuk instalasi pengolahan air limbah yang digunakan untuk Nereda ini juga tidak memakan banyak tempat sehingga tidak memerlukan peggunaan energi yang cukup besar. 
 Endapan butiran biomasa aerobik (kiri), biomasa aerobik aktif (kanan) (Sumber: http://www.tnw.tudelft.nl/en/current/latest-news/article/detail/kroonprins-opent-zuiveringsinstallatie/)
Lantas apa yang membuat Nereda ini berbeda dengan teknologi pemurnian air limbah yang lain? Pada teknologi Nereda ini butiran-butiran akan lebih cepat mengendap jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi lain yang serupa, di samping itu penggunaan Nereda ini sendiri mampu menghemat konsumsi energi hingga 30% dan biaya konstruksi yang yang lebih hemat sekitar 20% jika dibandingkan dengan teknologi pemurnian limbah biasa. Di Belanda instalasi Nereda ini telah selesai dibuat dan dikembangkan di kota Epe, Gelderland di oleh RoyalHaskoningDHV yang bekerjasama dengan TU Delft dan STOWA.
 Proses pemurnian dengan Nereda (Sumber: http://www.royalhaskoningdhv.com/en-gb/nereda/about-nereda)

Ternyata tak hanya di Belanda saja teknologi Nereda ini digunakan. Akan tetapi inovasi teknologi ini telah merambah ke pasar internasional. Ada beberapa Negara yang mengajukan bentuk kerjasama dengan RoyalHaskoningDHV, selaku pemilik paten dari Nereda, untuk mengembangkan teknologi pemurnian air limbah dengan menggunakan konsep biomasa organik Nereda. Diantaranya adalah, Imtech perusahaan yang menjadi partner RoyalHaskoningDHV untuk mengembangkan Nereda di Inggris, Aquatec Maxcon di Australia, VA TECH WABAG di India dan Swiss, serta negara-negara yang lainnya.

Mungkin terlintas dalam benak kita, mengapa produk Nereda yang menggunakan konsep begitu sederhana ini mampu mendunia. Jawabannya adalah karena Nereda ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk lain yang serupa dengannya. Lalu apa saja keunggulan Nereda? Pertama, karena penggunaan Nereda dapat menghemat biaya. Hal ini disebabkan dalam instalasi Nereda hanya membutuhkan sedikit peralatan mekanik jika dibandingkan dengan cara konvensional yang jauh lebih boros. Kedua, karena memiliki konsentrasi biomassa yang tinggi di dalam tangka, maka instalasi Nereda ini tidak membutuhkan lahan yang luas, sehingga lebih praktis dan tidak memakan lahan untuk pemasangan instalasinya. Dengan memanfaatkan Nereda mampu menghemat penggunaan lahan untuk pengolahan limbah hingga 75%. Ketiga, Nereda sangat praktis karena begitu mudah dioperasikan. Hal ini disebabkan dalam Nereda dilengkapi AquaSuite Nereda Controller, yaitu sebuah kontroler yang terintegrasi di setiap butiran-butiran Nereda yang memudahkan dalam pengoperasian teknologi ini. Dan yang keempat, Nereda merupakan teknologi purifikasi air limbah yang sangat solutif karena mengusung konsep berkelanjutan dan terbarukan, sehingga Nereda memiliki tingkat konsumsi energi yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan teknologi konvensional lainnya.





Logo Nereda (atas), Instalasi Nereda di Epe, Belanda (bawah), Sumber: http://www.tnw.tudelft.nl/en/current/latest-news/article/detail/kroonprins-opent-zuiveringsinstallatie/

Nah, itulah inovasi Nereda yang lahir dari negeri Tulip, walaupun konsepnya teramat sangat sederhana namun mampu mendunia. Jenis-jenis teknologi seperti Nereda lah yang sangat diperlukan dunia saat ini, karena dengan konsep biomasa yang terbarukan dan berkelanjutan akan lebih ramah lingkungan dan mampu mengurangi dampak negatif serta pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh sektor perindustrian. Semoga konsep Nereda seperti ini juga akan diterapkan di Indonesia, sehingga mampu mengatasi masalah krisis air bersih yang akhir-akhir ini melanda nusantara tercinta ini.

Referensi:
http://www.royalhaskoningdhv.com/en-gb/nereda/advantages

         

Senin, 06 April 2015

Bersama Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Rasa sedih, perih, pilu, dan serasa tersayat sembilu pasti setiap orang pernah mengalaminya. Namun masing-masing akan memiliki cara dan sudut pandang yang berbeda dalam menyikapinya. Ada yang tampak begitu rapuh dan terbawa arus kesedihan dan seolah tak memiliki daya untuk melawannya. Adapun yang tetap berusaha tegar di atas kerapuhan yang melanda. Tetap mencoba membagi kebahagiaan walau hati serasa teriris. Memang tiadalah guna meratapi kesedihan. Toh itu hanya akan membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran yang pada akhirnya hanya berujung kesia-siaan. Lebih baik bangkit dan tetap tersenyum melawan perih yang melanda. Seraya memancarkan energi positif yang pastinya akan mampu memberikan kemanfaatan untuk sekitar. Snantiasa yakin bahwa Allah pasti punya rencana dibalik rasa sakit yang kita alami. Allah tahu bahwa hati kita menangis dan merintih dalam keperihan, tetapi Allah ingin kita belajar sebuah hikmah bersamaan dengan datangnya ujian itu. Tak ada satu kesulitanpun tanpa ada solusinya. Allah menciptakan kesulitan itu bersamaan dengan kemudahan. Seperti halnya Dia menurunkan sebuah penyakit bersama dengan obatnya. Yang terpenting kita tetap yakin, optimis, dan berprasangka baik pada Nya. Dan snantiasa sambutlah harimu dengan penuh semangat kawan. Niscaya engkau akan mampu melihat indahnya pelangi setelah datangnya badai yang menghempas :).

Kamis, 05 Maret 2015

Di saat rasa putus asa mulai menghantui

Oleh karena suatu penantian panjang yang belum juga berakhir tak jarang kerisauan-kerisauan pun datang menyergap. Merasa bahwa segala doa dan upaya tak kunjung menampakkan sebuah titik terang, akhirnya mulailah putus asa itu menyerang. Jiwa-jiwa yang mulai rapuh dan goyah akan doa-doanya yang tak kunjung yerjawab itupun akhirnya mulai diliputi kekalutan akan bayang-bayang kelam sebuah kegagalan. Mulai ragu dengan mimpi yang hendak diraihnya, hilang semangat untuk terus bangkit dan berjuang. Namun, sekejap ia tersadar bahwa apa yang ia rasakan itu keliru, terngiang-ngiang akan sebuah kalam Illahi bahwasanya Allah itu adalah Dzat Yang Maha Menepati Janji. Allah pasti akan menjawab doa setiap hamba. Dan akhirnya ia pun menangis penuh penyesalan, mengapa begitu terburunya ia membayangkan sebuah bayangan kelam kegagalan yang belum dan mungkin tidak akan terjadi. Dan begitulah keimanan dan keyakinan kepada Allah lah yang akan membimbing dan menyadarkan kita dari sebuah kesalahan prasangka di saat mulai kehilangan harapan. Pada akhirnya iman lah yang akan membimbing langkah kita pada sebuah kebenaran. Hanya Allah lah satu-satunya penolong. Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya Allah.

Kamis, 26 Februari 2015

Karna ku yakin semuanya masih akan berubah

Banyak diantara kita langsung merasa pesimis dengan hasil yang ada di depan mata. Sebuah kenyataan yang mungkin mengoyak-ngoyak mimpi dan asa kita. Tak sedikit dari kita langsung menyerah kalah dengan semua itu, merasa harapan telah sirna sehingga tak lagi mampu melihat kedepan dengan penuh optimisme. Tak jarang akal kita tertutup oleh bayang-bayang kegagalan maupun kekalahan yang kelam. Harusnya kita tak boleh menyerah begitu saja dengan kenyataan pahit seperti itu. Karena apa yang di depan mata itu belum tentu merupakan hasil akhir. Karna semuaanya masih bisa berubah. Bagaimana mungkin berubah? Mungkin saja karena yang di depan mata itu bisa jadi adalah cara Sang Maha Kuasa untuk menguji iman kita. Menguji sekuat mana kita yakin akan kuasaNya. Menguji seberapa percaya kita akan janjiNya. Dengan proposal yang kita ajukan padaNya melalui doa-doa yang kita panjatkan semuanya yakin bisa berubah. Jangan sedikitpun ragu akan hal itu karna Allah pasti menjawab dan mengabulkan doa kita. JanjiNya itu pasti benar adanya. Dan kita harus yakin akan hal itu. Dan semuanya pun masih akan berubah ^^